PLB| PAWARTOS DESA|Warga Kulon Progo boleh berbangga karena permainan Nglarak Blarak mendunia. Fakta tersebut muncul setelah permainan asli yang menggabungkan beberapa filosofi tersebut terpilih untuk mewakili Indonesia dalam ajang The Association For International Sport for All (TAFISA) World Games 2016 beberapa waktu yang lalu.
Permainan yang memadupadankan rekreasi, edukasi, dan prestasi ini mampu menghibur semua pengunjung. Perpaduan komplit yang mampu menyangai permainan yang saat ini trend dengan gadget.
Konon, permainan ini kali pertama muncul dari wilayah Kokap atau perbukitan Menoreh dimana masyarakat kebanyakan beraktifitas menders nira kelapa. Dari situlah kemudian dikembangkan permainan yang menggunakan bahan dasar pelepah daun kelapa.
Selain menggunakan bahan utama tersebut masih ada bumbung atau tempat hasil deresan kelapa. Dan bumbung inilah yang kemudian menjadi target dari permainan ini dimana si pemenang adalah mereka yang bisa memukulnya terlebih dahulu.
Permainan tradisional ini membutuhkan 12 pemain yang dibagi 2 tim. Masing-masing tim akan diisi 3 perempuan dan 3 laki-laki.
Selain itu juga membutuhkan 1 wasit, 1 asisten wasit, dan 1 pencatat nilai. Agar lebih meriah maka ditambahkan para pemain musik. Tak lupa joki atau pengengendara blarak menggunakan kostum yang meriah.
Sebelum mencuat dalam beberapa hari terakhir ternyata permainan tradisional nglarak blarak telah dikenal masyarakat luas. Hal ini ditandai dengan terpilihnya sebagai perwakilan DIY dalam ajang Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional 2 tahun yang lalu.
Nglarak Blarak atau yang disingkat Nglabrak ini juga menjadi simbol untuk memerangi kemiskinan. Hal tersebut dinyatakan sendiri oleh Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo. (kanaljogja.id)
Dengan demikian diharapkan bahwa permainan asli Kulonprogo ini tidak hanya menghibur. Namun demikan juga mampu menjadi sarana edukasi dan prestasi serta menjadi simbol perlawanan atas kemiskinan.